- Back to Home »
- Kuliah , Semester IV , Web Service »
- Perbedaan SOAP WSDL Dan REST RESTFUL
Posted by :
Unknown
Jumat, 27 Juni 2014
1. Sejarah SOAP WSDL Dan REST RESTFUL
A.
WSDL
Sejarah tentang
perkembangan webservice tidak lepas dari perkembangan sejarah dari SOAP WSDL,
dan sejarah perkembangannnya WSDL 1.0 (September 2000) telah dikembangkan oleh
IBM, Microsoft, dan Ariba untuk mendeskripsikan Web Service untuk toolkit SOAP.
Dikembangkan dengan mengkombinasikan bahasa deskripsi service: NASSL (Network
Application Service Spesification Language) dari IBM dan SDL (Service
Description Language) dari Microsoft. WSDL 1.1 dirilis tahun 2001, merupakan
formalisasi dari WSDL 1.0. Tidak ada perubahan besar yang diperkenalkan antara
versi 1.0 dan 1.1. WSDL 1.2 (Juni 2003) merupakan draf kerja W3C, tetapi
menjadi WSDL 2.0. Menurut W3C, WSDL 1.2 lebih mudah dan lebih fleksibel untuk
para developer daripada versi sebelumnya. WSDL 1.2 berupaya untuk menghapus
fitur non-interoperable dan juga mendefinisikan binding HTTP 1.1 secara lebih
baik. WSDL tidak didukung oleh kebanyakan server/vendor SOAP.
WSDL menyediakan
sebuah kamus XML untuk menjabarkan detail-detail ini. WSDL digunakan di mana
skema XML tidak digunakan lagi dengan menyediakan jalur pesan-pesan grup
menjadi operasi-operasi dan operasi-operasi menjadi antarmuka. Ini juga
menyediakan jalur untuk medefinisikan binding-binding untuk setiap antamuka dan
kombinasi protokol sepanjang alamat titik akhir utnuk setiap kalinya. Definisi
WSDL yang lengkap terdiri dari seluruh informasi yang dibutuhkan untuk meminta
web service. Pengembang yang mau mempermudah yang lain untuk mengakses
service-servicenya harus menyediakan defisi-definisi WSDL. WSDL memainkan
peranan penting pada seluruh arsitektur web service semenjak menjabarkan
kontrak lengkap pada komunikasi aplikasi (sama seperti peran IDL pada
arsitektur DCOM). Walaupun teknik-teknik lain untuk menjabarkan Web service
ada, WS-I Basic Profile Versi 1.0 memadati penggunaan WSDL dan skema XML untuk
menjabarkan web service. Ini membantu untuk memastikan interoperbilitas pada
layer deskripsi servis.
Karena WSDL adalah
mesin yang dapat dibaca (misalnya hanya file XML), tool-tool dan infrastruktur
dan dengan mudah dibuat seputar ini. Saat ini pengembang-pngembang dapat
definisi-definisi WSDL untuk membangun kode yang tahu dengan tepat bagaimana
berinteraksi dengan web service yang menjabrkan. [1]
B. REST
Dan untuk perkembangan
rest sendiri dalam kurun waktu beberapa tahun ini kita melihat perkembangan
teknologi web service, tetapi popularitas SOAP tetap tidak berkurang.
Arsitektur internet datag dengan argumen
yang bagus untuk menekan soap di sisi
yang lain: ada metode yang lebih baik untuk membangun web service dalam bentuk
Representational State Transfer (REST).
REST lebih kepada
filosofi lama, ketimbang sebuah teknologi yang baru. Tetapi dalam kenyataannya
datang kemudian dalam teknologi. Sedangkan SOAP nampak seperti lompatan baru ke
fase selanjutnya dalam pengembangan internet dengan sekumpulan spesifikasi
baru, filosofi REST mendukung bahwa prinsip dan protokol yang sudah ada di Web
cukup untuk membuat web servide yang kuat (robust). Hal ini berarti bahwa
developer yang mengerti HTTP dan XML dapat mulai membangun web service tanpa
membutuhkan toolkit di belakang apa yang biasanya digunakan dalam pengembangan
aplikasi internet. [2]
2.
Perbedaan SOAP WSDL
Dan REST RESTFUL
1.
SOAP WSDL
·
Bahasa, platform, dan transport agnostic
·
Dirancang untuk menangani lingkungan komputasi terdistribusi
·
Merupakan standar yang berlaku untuk web servis, sehingga mempunyai
dukungan yang lebih baik dari standar yang lain (WSDL, WS-*) dan tools dari
berbagai vendor
·
Built-in error handling (faults)
·
Secara konseptual lebih sulit, lebih "heavy-weight" dibanding
REST
·
Lebih "verbose" (membutuhkan lebih banyak pernyataan/kode
program)
·
Sulit untuk dikembangkan, mebutuhkan tools
2.
REST
·
Bahasa dan platform agnostic
·
Lebih sederhana/simpel untuk dikembangkan ketimbang SOAP
·
Mudah dipelajari, tidak bergantung pada tools
·
Ringkas, tidak membutuhkan layer pertukaran pesan (messaging) tambahan
·
Secara desain dan filosofi lebih dekat dengan web
·
Mengasumsi model point-to-point komunikasi - tidak dapat digunakan untuk
lingkungan komputasi terdistribusi di mana pesan akan melalui satu atau lebih
perantara
·
Kurangnya dukungan standar untuk keamanan, kebijakan, keandalan pesan,
dll, sehingga layanan yang mempunyai persyaratan lebih canggih lebih sulit
untuk dikembangkan ("dipecahkan sendiri")
·
Berkaitan dengan model transport HTTP
3.
Pengaplikasian WSDL
Dan REST RESTFUL
Dalam pengaplikasisan wsdl dan juga juga rest, banyak perusahaan besar
yang menggunakan metode web service ini, contohnya saja dalam teknologi
internet yaitu google yang menggunakan SOAP pada aplikasi-aplikasi Enterprise
untuk mengintegrasikan penggunaan yang lebih luas dan banyak aplikasi dan tren
yang lain adalah mengintegrasikan dengan legacy system (sistem lama yg sudah
ada sebelumnya). Dalam internet, Google selalu konsisten dalam
mengimplementasikan web service mereka menggunakan SOAP google dapat bisa
mengintegrasi seluruh jaringan yang mengakses nya diseluruh dunia.
4.
Tren ke depan
berkaitan dengan mobile dan security
Dalam mobile rest dan
juga wsdl dapat mempermudah dalam pengoperasian aplikasi mobile karena selalu
memerlukan web service dalam pernggunaanya. Dalam kedepannya masalah security
yaitu pada SOAP menegaskan bahwa untuk mengirimkan remote procedure calls (RPC)
melalui port standar HTTP adalah cara yang baik untuk memastikan dukungan web
service melalui aturan-aturan yang ada. Namun, para pendukung REST berpendapat
bahwa praktik tersebut adalah sebuah kekurangan utama yang membahayakan
keamanan jaringan. Panggilan-panggilan REST juga dapat melalui HTTP atau HTTPS,
tetapi dengan REST, administrator (firewall) dapat membedakan maksud dari setiap
pesan dengan menganalisis perintah HTTP yang digunakan saat request. Sebagai
contoh, request GET selalu dianggap aman karena ia tidak dapat, menurut
definisi, memodifikasi data apapun. Dan itu hanya dapat meng-query kan data.
Request SOAP secara
tipikal akan menggunakan POST untuk mengkomunikasi dengan service yang
diberikan. Dan tanpa melihat envelope SOAP (tugas yang digunakan untuk
mengkonsumsi keduanya dan tidak disertakan pada kebanyakan firewall) tidak ada
cara untuk mengetahui apakah request tersebut hanya ingin meng-query data atau
menghapus seluruh tabel dari database.
Adapun untuk
otentikasi dan otorisasi, SOAP menempatkan beban pada pengembang aplikasi.
Metodologi REST tidak memperhitungkan fakta bahwa web server sudah memiliki
dukungan untuk tugas-tugas tersebut. Melalui penggunaan sertifikat standar
industri dan sistem manajemen identitas umum, seperti server LDAP,
developer-developer dapat membuat layer jaringan melakukan langkah berat.
Ini tidak hanya
memudahkan para developer, tetapi juga memudahkan administrator, yang dapat
menggunakan sesuatu semudah file ACL untuk mengontrol web service layaknya
menggunakan URI yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://id.wikipedia.org/wiki/WSDL
[2] http://s4nbao.blogspot.com/2013/01/rest-api.html