- Back to Home »
- Inspiration »
- Kisah Sukses Honda
Posted by :
Unknown
Jumat, 21 November 2014
"Orang melihat kesuksesan saya hanya 1%. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya". nah mungkin itu Untuk sobat-sobat yang bentar lagi mau lulus kuliah, n bingun kedepannya mau kerja apa. gak ada salahnya baca-baca kisah sukses orang-orang besar. yang nantinya bisa menginspirasi kita, bahwa untuk membuat inovasi baru itu masih bisa dijaman yang serba modern ini.
Everything start from a dream. Kalimat itu
ada benarnya. Banyak kisah sukses yang berawal dari bermimpi. Tidak terkecuali
Soichiro Honda, sang Raja Jalanan. Sebelumnya, saya tekankan mimpi yang
dimaksud di sini bukan wangsit atau wahyu, tapi tentang impian atau wish. Mari
kita amati, seberapa hebat kekuatan mimpi dalam menciptakan kisah sukses.
Adalah Soichiro Honda, lahir di desa Komyo, Shizuoka,
Jepang pada 17 November 1906 dari pasangan Gihei Honda, seorang tukang besi,
dan istrinya Mika. Soichiro Honda lahir sebagai anak sulung dari sembilan
saudara. Tinggal di keluarga sederhana yang tidak memiliki kisah sukses,
bertempat tinggal di daerah terpencil yang minim sarana dan obat-obatan membuat
kehidupannya tidak mudah. Tapi ia memiliki mimpi yang sangat tinggi.
Sejak kecil, Soichiro Honda telah menunjukkan kecintaannya
pada mesin dan otomotif. Sebelum masuk sekolah, Honda kecil telah membantu
ayahnya mereparasi alat-alat pertanian di bengkel ayahnya. Ia juga bisa berdiri
berjam-jam hanya untuk mengamati cara kerja mesin penggiling padi.
Di masa sekolahnya, Honda tidak memiliki kisah sukses
dalam bidang akademik. Nilai-nilai ulangannya jelek. Ia juga sering membolos.
Namun sebenarnya ia memiliki bakat di kelas sains yang mempelajari tentang
mesin. Dengan mudah, ia dapat menangkap penjelasan gurunya.
Keika berusia 8 tahun, Honda nekat bersepeda sejauh 10 mil
hanya untuk melihat pesawat terbang. Dan ia begitu senang ketika melihat ada
mobil yang melintas di desanya. Pada usia 12 tahun, Honda berhasil menciptakan
sebuah sepeda dengan model rem kaki.
Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Tokyo untuk mencari
kerja. Ia diterima di Hart Sokay Company, pada awalnya hanya bekerja sebagai
cleaning service merangkap pengasuh bayi bos nya. Hingga akhirnya sang pemilik
menemukan bakat Honda dalam bidang mesin.
Ia sungguh cekatan dan jenius dalam masalah mesin sehingga
bosnya senang dengan nya. 6 tahun ia bekerja di perusahaan itu. Pada umur 21
tahun, bosnya berkeinginan membuka cabang di Hamamatsu, dan Honda pun dipilih
untuk memimpin kantor cabang itu.
Di kantor cabang ini prestasinya membaik. Ia selalu
menerima reparasi yang ditolak bengkel-bengkel lain. Hasil kerjanya pun cepat
dan tepat. Honda tidak segan-segan bekerja sampai larut malam, tanpa mengurangi
kreativitasnya.
Salah satu buah kreativitasnya adalah penemuan velg dengan
jari-jari logam ketika ia berusia 30 tahun. Pada zaman itu, mobil-mobil masih
menggunakan velg dengan jari-jari kayu. Jari-jari kayu ini, selain tidak bagus
dalam meredam getaran, juga mudah terbakar. Penemuan Honda ini menjadi hak
patennya yang pertama sekaligus kisah sukses nya yang pertama.
Penemuan ini membuat Honda ingin membangun usaha sendiri.
Ia keluar dari perusahaan tempatnya bekerja pada tahun 1938 dan memutuskan
membangun usaha pembuatan ring piston. Sayang ring piston buatannya ditolak
Toyota karena kualitasnya dianggap tidak memenuhi syarat.
Kisah sukses Honda pun berganti dengan kegagalan.
Kegagalan ini membuat ia jatuh sakit. Teman-temannya menyesalkan pengunduran
dirinya dari perusahaan tempatnya bekerja dulu. Namun bukan Honda namanya kalau
tenggelam dalam kegagalan. 2 bulan kemudian, ia bangkit kembali dengan
bermodalkan mimpinya.
Untuk menemukan solusi dari ring piston, Honda kuliah
lagi. Tiap pulang kuliah, Honda segera ke bengkelnya untuk mempraktekan
pengetahuan yang baru diperoleh. Tidak jarang Honda mengkritik rektornya karena
dianggap terlalu bertele-tele, menitik beratkan teori daripada praktek. Setelah
dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti
kuliah.
Akhirnya kerja kerasnya mulai menorehkan kisah sukses.
Ring Piston ciptaannya diterima Toyota, yang langsung memberikan kontrak.
Ketika mimpinya hampir menjadi kenyataan, niatnya membangun pabrik terpaksa
diurungkan. Pemerintah Jepang yang siap perang, tidak memberikan dana kepada
industri-industri. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari
sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah
perang dunia II meletus, pabriknya sempat terbakar dua kali.
Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas
mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol
yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan
pabrik. Sekali lagi pabriknya hancur oleh gempa bumi. Akhirnya Honda menjual
pabrik ring pistonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha
lain. Sayang semuanya gagal.
Pada tahun 1947,seusai perang dunia II, Jepang mengalami
kondisi ekonomi yang sangat memprihatinkan. Sampai-sampai Honda tidak dapat
menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya.
Dalam keadaan terdesak, Honda tidak kehabisan ide
cemerlang. Idenya memasang mesin pada sepeda dengan memanfaatkan mesin-mesin
bekas perang, yang menjadi cikal bakal sepeda motor zaman sekarang. Ciptaanya
ini mendapatkan respon yang baik dari masyarakat sekitar. 24 September 1948,
berdirilah Honda Motor Company dengan produk pertamanya yang dinamakan “Dream”
dengan slogan perusahaan Honda yaitu “The Power Of Dream” . Awal dari kisah
sukses nya.
Meski sepeda motornya sukses, Honda ternyata terbentur
masalah finansial bahkan terancam bangkrut. Ia memang seorang penemu dan
mekanik yang hebat namun tidak pandai mengelola keuangan. Inilah yang kemudian
mempertemukan dirinya dengan Takeo Fujisawa orang yang sangat berpengaruh pada
kelangsungan bisnis Honda selanjutnya. Saat itu Honda berusia 42 Tahun dan
Fujisawa berusia 38 tahun.
Duet kedua orang ini berhasil membuat Honda mewujudkan
mimpi dan keinginannya untuk menjangkau dunia. Akhirnya, seperti yang kita
ketahui, produk-produk Honda tak hanya menjadi nomor 1 di Jepang tetapi juga di
berbagai belahan dunia.
Soichiro Honda, oleh karyawannya dikenal sebagai pemimpin
yang keras. Namun sikapnya menjadi lembut ketika acara minum sake bersama. Satu
hal lagi yang patut dipuji dari Honda adalah sikap nya yang anti-nepotisme
dalam menentukan jabatan di perusahaannya.
Sepanjang hidupnya, Soichiro Honda dikenal sebagai orang
yang selalu berjiwa muda. Walaupun usianya semakin bertambah tua tapi
semangatnya tidak pernah berkurang. Pada 5 Agustus 1991, Honda meninggal di
usia 84 tahun akibat penyakit lever.
Honda berkata “Orang melihat kesuksesan saya hanya satu
persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya” . Pesan Honda : “ Ketika
Anda mengalami kegagalan, mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru dan
berusahalah untuk merubah mimpi itu menjadi kenyataan.”
Soichiro Honda membuktikan pada kita bahwa orang yang
asalnya miskin, ndeso, minim pendidikan dan modal kecil juga bisa sukses,
bahkan merajai dunia. Ketika gagal – ia bangkit, ketika menemui kesulitan dalam
temuannya – ia belajar. Yang bisa kita pelajari dari kisah sukses Honda adalah
berani bermimpi , mau belajar, bekerja giat, dan semangat pantang menyerah.
Mari belajar dari solusi sukses Honda.
Setiap kali merasa gagal dan putus asa, ingatlah filosofi
Honda: “The Power of Dream” . Mimpi dapat menjadi bahan bakar yang mendorong
kita untuk mencapai sukses. Beranilah untuk bermimpi, lakukan sesuatu untuk
mewujudkan mimpi anda, dan jangan pernah menyerah. Never Give Up! :)